Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaiamana Kesiapan Dunia Pendidikan Menanggapi Metaverse ??

metaverse dalam pendidikan

Dalam dunia pendidikan saat ini mulai membiasakan dengan situasi pandemi. Sehingga dalam proses pembelajaran kurang teralu efektif meskipun berusaha dengan kinerja yang semaksimal oleh tenaga pendidik atau guru.

Hal ini tidak lepas dari pembiasaan yang berubah yang bermula sekolah tatapmuka beralih secara online dalam proses pembelajaran untuk menekan pandemi yang sedang melanda.

Beberapa sekolah mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan google meet atau zoom. Meskipun memiliki terkendala dalam penguasaan media oleh guru sehingga terkadang proses pembelajaran berlangsung lewat aplikasi komunikasi whatshap. 

Dalam hal ini memiliki dampak positif bagi guru-guru untuk meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik. Meskipun dalam prosesnya tidak semua guru dapat mengembangkan potensi dan tidak semua daerah memiliki akses internet yang baik sehingga sekolah tersebut melakukan proses pembelajaran menyesesuaikan dengan lingkuangan.

Metaverse merupakan salah perkembangan teknologi ataupun digitalisasi. Metaverse ini adalah rancangan yang menggambungkan dunia nyata dan dunia virtual. Metaverse memiliki arti lebih luas yakni ruang virtual yang diseluruh dunia dapat berkumpul dan saling berkomunikasi secara virtual dan augmented reality.

Dunia digital memang memiliki peran penting dalam mempercepat akses informasi yang berhubungan dengan materi-materi pembelajaran. Dunia digital dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi dikarena sumber materi tidak hanya berasal dari saja melainkan darimana dan kapan saja.

Hal ini dapat mengurangi hasil pembelajaran karena kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik. Bila dalam pembelajaran ini ditujukan untuk peserta didik metaverse dapat berdampak kurang baik karena peran seorang guru tidak dapat digantikan dan peserta didik memerlukan interaksi teman sebayan dan guru tidak hanya melalui digital. 

Namun, tidak semua pembelajaran dapat dilakukan secara virtual. Guru diharuskan melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung di sekolah. 

Namun dalam mengimplementasi pendidikan karakter tidak bisa melalui virtual, guru harus melaksanakan pembelajaran secara langsung dengan siswa disekolah untuk memenuhi tujuan dari proses pembelajaran. Metaverse dapat mendukung dalam dunia pendidikan, tetapi hal tersebut belum efektif bila diterapkan dikarenakan kekurangan dan hambatan yang dihadapi oleh guru dan peserta ddik

Pendidikan dan teknologi dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu dengan yang lain. Pendidikan dapat mempengaruhi teknologi dalam perkembangannya dan teknologi menyesuaikan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan..

Tidak perlu waktu yang lama dalam perubahan yang terjadi terutama dalam bidang pendidikan dan teknologi. Zaman akan berubah sesuai dengan transisi yang dialami manusia yang akan bergerak maju berkat terciptanya teknologi.

Manfaat dan kekhawatiran

Dunia pendidikan tidak menolak dengan majunya kemajuan teknologi. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan sebagai sarana dalam mebantu proses pembelajaran. 

Perusahaan-perusahan besar dalam bidang teknologi digital telah mengembangkan metaverse. Hal ini sebaikanya dapat diantisipasi oleh pendidik yang nanti mau tidak mau harus menyiapkan diri dengan perkembangan tersebut.

Hal ini sama halnya saat internet mulai digunakan dalam bidang pendidikan. Metaverse jika berhasil dikembangkan dalam pendidikan akan mempermudah guru dalam memberikan materi karena guru tidak perlu mendatangi atau membawa contoh benda karena dapat diakses dengan menggunakan metaverse.

Peserta didik dapat langsung diajak masuk ke metaverse yang disana terdapat musium ataupun benda-benda yang berkaitan dengan materi pembelajaran.Visiualisasi yang terdapat dalam metaverse telah berbentuk tiga dimensi sehingga peserta didik seperti melihat langsung tanpa perlu pergi ke tempat yang telah ditentukan. 

Metaverse nanti dapat mempermudah seluruh aktivitas khususnya bidang pendidikan yang dapat dilakukan secara virtual. Terdapat bangunan sekolah yang dapat dimasukin di dalam dunia virtual yang membantu pembelajaran peserta didik serta membantu dalam administrasi sekolah dapat dilakukan dengan virtual.

Metaverse dapat memberikan pembelajaran tanpa harus tatap muka langsung ataupun pergi ke tempat-tempat yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Hal ini mengharuskan perubahan dalam dunia pendidikan masa kini, sesuatu yang menjadi angan sekaligus mengkhawatirkan.

Kekhawatiran yang ditimbulkan ialah masalah kemandirian manusia khususnya peserta didik, selama dua tahun terakhir dunia pendidikan mengalami perubahan dengan pembelajaran jarak jauh menggunakan zoo,.google meet,website clas room dapat memicu masalah sosial.

Dalam dunia maya sudah dapat mensajikan tidak hanya materi pembelajaran dalam bentuk tulisan saja namun dapat melakulan pembelajaran laboratorium.

Kesiapan Dunia Pendidikan Menyambut Tantangan Era Metaverse

siap kan metaverse dalam pendidikan

Butuh persiapan yang baik dan matang meskipun metaverse merupakan teknologi masa depan diperlukan respon yang baik. Dalam hal ini lebih baik dunia pendidikan merespon terhadap isu-isu yang terjadi dalam perkemabangan terknologi Mutahir. 

Perkembangan teknologi yang dilakukan oleh para ilmuan tidak boleh diremehkan, hal ini dapat ditemukan dengan perkembagan teknologi metaverse yang sedang berkembang.

Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari perkembangan teknologi. Dunia pendidikan selalu merespon dengan baik mengenai hal tersebut. Namun, siap atau tidak proses pendidikan memberikan kepada peserta didik dalam melihat perkembangan teknologi. 

1. Pendidikan yang mengarah pada penguasaan teknologi

Sistem pendidikan diharapkan dapat menyesuaikan perkembangan agar tidak tertinggal dalam hal pendidikan yang inovatif dan kreatif. Karena sistem pendidikan cenderung hanya melihat hasil tidak melihat pada aspek-aspek terutama  “proses” sehingga menghasilkan individu yang kompeten dalam mengikuti perkembangan teknologi.

Tentu hal ini kembali kepada kesiapan sekolah dalam mefasilitasi pelakasanaan pembalajaran untuk menguasai perkembangan tekonologi. Hal ini dikarenakan harus menggunakan labotarium dalam proses pembelajaran dan tidak semua sekolah memiliki laboratorium. Selain sekolah harus memeiliki laboratorium, guru pun diharapkan mengikuti perkembangan toknologi dan hal itu bukan hal yang mudah bagi guru-guru..

2. Pendidikan yang mengarahkan pada kecerdasan emosional

Kemampuan dalam ini merupakan kemampuan seseorang dalam menerima,menilai, mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain. Hal ini berhubungan dalam menanggapi setiap informasi yang didapatkan dan menanggapi dengan bijaksana.

Dalam hah ini berkaitan dengan metarverse ialah tekanan dalam dunia metaverse lebih besar bila dengan dibanding dunia nyata. Oleh karena itu kecerdasan emosi diperlukan untuk menghidari dampak negatif dari tekanan dunia virtual metaverse.

3. Pendidikan yang mengarah pada pengembangan Iman dan Taqwa

Iman merupakan kepercayaan total terhadap sang empunya kehidupan Tuhan Yang Maha Esa. Iman merupakan jalan bagi seseorang untuk mencapai taqwa. Tanpa iman tak mungkin seseorang akan mencapai taqwa.

Taqwa adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan segala perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini penting, agar manusia dalam dunia Metaverse harus tetap menyadari eksistensinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.  Pendidikan harus menekankan nilai dan norma agama yang dianut. Pendidikan Tidak hanya sekedar bicara surga dan neraka atau hal-hal yang simbolik. Lebih dari itu, pendidikan mengarahkan seseorang untuk bertindak/berbuat sebagaimana perintah dan larangan di dalam agamanya masing-masing.

Perkembangan teknologi bagaimanapun juga tidak bisa kita cegah. Kita hanya perlu bijak dalam menggunakan teknologi tersebut sehingga membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia, khususnya dalam bidang pendidikan. Pada awal tahun 2000-an dunia pendidikan begitu takut jika internet akan merusak, bahkan pada tahun-tahun tersebut, handphone merupakan barang haram bagi peserta didik, siapa yang membawa maka siap-siap untuk disita.

Sekarang, setelah berjalan satu dekade, semua teknologi yang dulu tampaknya sangat mengerikan, justru bisa dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan tidak bisa melarang kemajuan zaman, dunia pendidikan hanya bisa membuat regulasi tentang bagaimana memanfaatkan teknologi ke arah yang positif. Setuju atau tidak, dengan berubahnya dunia pendidikan menjadi digital maka akan kembali pada kemampuan kita sebagai manusia yang humanis bahwa kita tidak mampu menolak perubahan, namun kita masih bisa mengontrolnya untuk tetap dapat memanfaatkan dan bijaksana dalam mengolahnya.

Perkembangan teknologi, termasuk Metaverse, hakikatnya hanyalah sebuah cara, tidak bisa dijadikan esensi kehidupan. Dalam pandangan penulis, sekolah fisik dan semua kegiatan di dalamnya juga tidak akan digantikan oleh Metaverse. Metaverse hanya akan menjadi alat bagi dunia pendidikan untuk membuat pelayanan lebih baik lagi tanpa harus menghilangkan semua yang ada di dunia nyata. Bagaimanapun juga, dunia pendidikan bertujuan memanusiakan manusia, bukan memvirtualkan manusia.

Semoga kita tetap berdamai dengan teknologi dan menjadi pribadi bijak dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi untuk kepentingan manusia secara umum dan memberikan warisan budaya kebijaksanaan 


Post a Comment for " Bagaiamana Kesiapan Dunia Pendidikan Menanggapi Metaverse ??"