Serba-serbi Tahun 2021 SDN Ratujaya 1: Dari Pembelajaran Daring Hingga Geliat Literasi Digital
Tahun 2021 memang sudah dilewati. Selama satu tahun kalender ini, dunia pendidikan mengalami beragam hal-hal istimewa. Namun, tahun lalu semua itu menjadi pembelajaran yang amat berharga. Hal ini juga dirasakan oleh SDN Ratujaya 1. Salah satu sekolah tertua di Kota Depok yang kini merasakan dampaknya.
Bertahun-tahun sekolah ini mencetak orang-orang hebat. Tidak sedikit diantara para tokoh masyarakat, pejabat, dan petinggi negeri ini pernah bersekolah di SDN Ratujaya 1. Begitulah seperti yang disampaikan oleh Bapak Syafrudin Sajam mengisahkan sekolah kami ini.
Apapun yang terjadi, SDN Ratujaya 1 seakan-akan selalu siap dengan tantangan perubahan zaman. Hal itu dibuktikan begitu nyata di tahun 2021 ini.
Nah, berikut ini adalah serba-serbi kejadian luar biasa di SDN Ratujaya 1 selama tahun 2021.
1. Pandemi Covid-19, PPKM beberapa level di Kota Depok, hingga PTMT
Ya, tahun 2021 diawali dengan kejadian luar biasa ini. Tidak hanya di beberapa sektor vital lainnya. Di dunia pendidikan, pandemi ini "merenggut" pendidikan anak untuk bersekolah. Berkumpul dengan teman-teman mereka dalam suasana belajar di dalam kelas. Lesson Loss selama pandemi pun sulit dihindari.
Namun, SDN Ratujaya 1 tidak pernah menyurutkan semangat guru-gurunya dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada anak didiknya. Melalui berbagai program dan inovasi pendidikan, SDN Ratujaya 1 tetap terus melaksanakan pembelajaran dengan berbagai moda daring.
2. Platform Pembelajaran Jarak Jauh: Lamaso
Selama pandemi, SDN Ratujaya 1 menggunakan platform pembelajaran jarak jauh sendiri. Karya salah satu guru di SDN Ratujaya 1 yang membantu proses pembelajaran.
Lamaso adalah sebuah platform pembelajaran digital, berbasis web, dan multi platform perangkat digital. Platform ini memuat beragam fitur yang dapat diakses oleh siswa, guru kelas, guru mata pelajaran, staff/tata usaha, bahkan sampai kepada penjaga.
Seluruh akses administrasi terangkum dalam aplikasi lamaso ini. Pun, dalam pemanfaatanya oleh warga sekolah, aplikasi ini memang dirasa paling mudah untuk diterapkan di sekolah.
Lamaso sendiri sebenarnya sudah diterapkan di SDN Ratujaya 1 sejak tahun 2017. Ini bisa dibuktikan dengan postingan pra-launching Lamaso oleh pembuat lamaso, Ade Andriansyah, di kanal Youtube miliknya.
Logo aplikasi lamaso versi pertama |
Awalnya, Lamaso dibuat untuk menyiasati anak didik kelas 6 yang cenderung memilih gawai (gadget) untuk bermain game daripada belajar. Maka dari itu, Lamaso dibuat untuk menyisipkan kegiatan siswa agar mulai memanfaatkan gawai untuk proses pembelajaran setelah pulang dari sekolah. Oleh karenanya, gagasan untuk menciptakan platform pembelajaran ini muncul. Kemudian nama Lamaso pun diciptakan sebagai kepanjangan dari Latihan Mandiri Siswa Online.
3. Pergantian Tiga Kepala Sekolah sekaligus.
SDN Ratujaya 1 mengalami tiga kali perubahan kepemimpinan pada tahun 2021. Awalnya, SDN Ratujaya 1 dipimpin oleh Bapak Ahmad Sadeli. Beliau bertugas sejak September 2020 dan berpindah tugas menjadi kepala sekolah di SDN Pondok Terong 4 yang mulai bertugas sejak September 2021.
Selama menjabat kepala SDN Ratujaya 1, Baba Sadeli sapaan warga sekolah kepada beliau, membuat gebrakan di SDN Ratujaya 1. Pada masa jabatannya pula, SDN Ratujaya 1 berani memberikan kesempatan karya warga sekolah, yakni Lamaso, untuk diterapkan di SDN Ratujaya 1 di masa pandemi Covid-19.
Hampir 2 tahun Bapak Sadeli mempin SDN Ratujaya 1, namun di tahun 2021 kepemimpinan SDN Ratujaya 1 kemudian digantikan oleh Ibu Titin Supriatin, M.Pd. Guru SDN Pasir Putih 3 yang dipromosikan menjadi Kepala Sekolah.
Dalam masa jabatannya di SDN Ratujaya 1, Ibu Titin banyak memberikan kontribusi. Di antaranya, Bunda Titin -- Sapaan beliau oleh keluarga SDN Ratujaya 1, mendirikan Ruang Singgah Guru.
Ruang Singgah Guru adalah sebuah tempat, saung, tempat guru berteduh untuk melaksanakan tugasnya dalam mempersiapkan pembelajaran. Selama ini, SDN Ratujaya 1 memang tidak memiliki ruang guru sebagai kantor untuk mengurusi segala macam administrasinya.
Ruang Singgah Guru alternatif pengganti ruang guru (SDN Ratujaya 1 tidak memiliki ruang guru) |
Selain diperuntukkan untuk keperluan ruang guru, Ruang Singgah Guru dapat menjadi alternatif untuk mencipatkan suasana rapat bernuansa alam. Buktinya, di berbagai kesempatan, Ruang Guru menjadi podium berbagai kegaitan acara. Salah satunya saat penandatanganan serah terima jabatan kepala sekolah.
Ruang Singgah Guru digunakan sebagai rodium rapat bertema alam di SDN Ratujaya 1 |
Selain Ruang Singgah Guru, SDN Ratujaya 1 juga memiliki Gapura Baru. Gapura yang dibuat dengan filosofi "Laskar Pelangi di Era Modernisasi" menjadi penanda bahwa SDN Ratujaya 1 mulai memiliki wajah baru.
Sebenarnya masih banyak kontribusi lain yang digagas oleh Bu Titin dalam priode tahun 2021 seperti pembangungan tempat Wudhu di bidang sarana dan prasana. Akan tetapi, yang membekas di hati keluarga SDN Ratujaya 1 adalah semangat untuk membuktikan literasi digital yang sudah tercetus di SDN Ratujaya 1. Baik itu dibawah kepemimpinan Pak Ahmad Sadeli maupun dirinya.
kepemimpinan Ibu Titin Supriatin harus berakhir per Desember 2021 yang kemudian digantikan oleh Bapak Supriyanto. Salah satu guru terbaik dari Kecamatan Cipayung yang diberikan promosi untuk menjabat kepala sekolah.
Meskipun SDN Ratujaya 1 mengalami perubahan kepemimpinan yang singkat, kami semua merasa bersyukur bahwa Kami mendapatkan orang-orang hebat. Pemimpin kami saat ini, Bapak Supriyanto pun merasa ikut bersemangat dengan kekeluargaan di SDN Ratujaya 1. Pun semangat beliau pun dibuktikan dengan keinginan kuatnya untuk menciptakan SDN Ratujaya 1 sebagai sekolah hebat.
Hal ini dibuktikan dengan keinginan beliau untuk mewujudkan cita-cita dan semangat keluarga SDN Ratujaya 1 dalam memajukan pendidikan di sekolah. Salah satunya pemenuhan saran dan prasarana yang menunjang literasi digital di SDN Ratujaya 1.
4. Semangat Literasi
Literasi merupakan suatu program wajib di pendidikan kita saat ini. Bukan sekadar wacana yang digaungkan oleh pemerintah melalui sekolah. Namun, napas dan semangat literasi itu harus ada.
Literasi tidak hanya dibuktikan dengan membaca sekumpulan buku-buku bacaan, tetapi juga kemampuan warga sekolah untuk menciptakan tulisan-tulisan. Baik cetak maupun digital.
Semangat literasi ini mulai digalakkan dengan menjurus platform digital berupa web sekolah. Sebab SDN Ratujaya 1 sudah memiliki web sekolah sejak lama namun hanya diurus oleh beberapa guru saja. Itu pun hanya satu guru yang memang seorang narablog.
Semangat literasi ini tidak hanya mengajak warga SDN Ratujaya 1 saja. Keluarga SDN Ratujaya 1 yang berpindah tempat tugas pun masih bisa berkontribusi dalam semangat literasi ini.
Semangat literasi di SDN Ratujaya 1 diwujudkan dengan mengajak warga sekolah menulis artikel. Baik mengenai pembelajaran, pengalaman, bahan ajar, bahkan dalam cerita pendek maupun puisi.
Dalam prakteknya, di berbagai kesempatan, semangat literasi ini muncul dengan spontanitas. Misalnya, sewaktu-waktu warga sekolah memancing percakapan di Whatsapp untuk melanjutkan cerita. Tentu ada tantangan sendiri untuk melanjutkan cerita tersebut menjadi utuh.
Di sinilah tantangan tersebut memantik guru-guru mulai semangat untuk menulis. Kejadian ini pernah kami tulis adalam artikel Melatih Pembiasan Menulis Guru: Sambung Paragraf Pesan di Grup Whatsap.
Dari semangat inilah kami berpendapat bahwa semangat untuk menggerakkan guru-guru untuk mulai menulis sejatinya adalah jiwa dari GURU PENGGERAK itu sendiri. Menggerakan warga sekolah untuk berubah adalah suatu keharusan sebelum akhirnya dicanangkan program guru penggerak oleh Mas Menteri Pendidikan, Nadiem Makariem. Setidaknya, kita sudah mengawalinya dengan gerakan dan semangat kecil agar dunia pendidikan kita lebih maju.
Itulah serba-serbi di tahun 2021. Saat ini, menyambut tahun-tahun selanjutnya, dibawah kepimpinan Bapak Supriyanto, hal-hal positif yang disemangatkan ini masih tetap menyala. Apalagi, semangat itu turut dirasakan pula oleh Bapak Kepala Sekolah kami.
SDN Ratujaya 1, sekolah Laskar Pelangi di Era Mordernisasi, Bisa!
Satu kata buat ratujaya 1, Love ...
ReplyDeletesemangat terus dalam berkarya