Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembiasaan Shalat Dhuha dan Zikir Berjamaah di SDN Ratujaya 1 Wujud Pendidikan Karakter di Sekolah

Pagi tadi, beberapa murid menggelar terpal di halaman sekolah. Meski sebelumnya sempat gerimis, yang menyebabkan halaman sekolah basah, mereka tetap menggelar terpal. Bagian halaman sekolah yang tergenang air segera dibereskan.
Kegiatan Pembiasaan SDN Ratujaya 1

Beberapa siswa mulai dari kelas 5 hingga kelas 6, bersiap-siap. Saat bel masuk kelas berbunyi, siswa berkumpul di halaman sekolah. Ada yang berlari ke kamar mandi, ada yang langsung ke menggelar sesuatu di atas terpal yang sudah digelar oleh temannya tadi.

Apa yang sedang mereka lakukan?

Ya, mereka berkumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan kegiatan pembiasaan yang rutin dilaksanakan di SDN Ratujaya 1. Mereka menggelar sajadah di atas terpal tadi. Mereka duduk membentuk barisan shaf shalat kemudian langsung bershalawat menunggui teman mereka yang sedang berwudhu di kamar mandi sekolah.

Setelah semuanya siap, Kak Rafli, salah satu alumni SDN Ratujaya 1 mulai memimpin Shalat Dhuha berjamaah. Kak Rafli merupakan alumni yang mendedikasikan dirinya untuk kemajuan SDN Ratujaya 1. Mulai dari membimbing adik-adik sekolahnya shalat berjamaah, hingga melatih beberapa ekstrakulikuler.

Respon Positif Pak Ahmad Sadeli, Kepala SDN Ratujaya 1


Melihat kegiatan pembiasaan yang telah berjalan ini, Pak Ahmad Sadeli—kepala SDN Ratujaya 1 yang baru bertugas awal Januari tahun ini – merasa bangga. Sebab, pembiasaan ini memberikan penguatan terhadap karakter. Beliau berharap dengan adanya pembiasaan rutin ini murid SDN Ratujaya 1 memiliki karakter religius yang kuat. Sehingga membawa dampak positif bagi masa depan murid.

Sekolah merupakan contoh yang tepat untuk membiasakan kebiasaan baik ini. Didukung peran orang tua siswa, pembiasaan shalat dhuha dapat menjadi kebiasaan yang memberikan dampak positif. Ditambah lagi, jika ada yang memberikan tausyiah kepada anak-anak agar iman islam peserta didik semakin tumbuh dan kuat.

Pak Ahmad Sadeli berharap, shalat dhuha dan zikir ini nantinya akan dijadikan program unggulan SDN Ratujaya 1. Meski unggulan dalam arti yan lebih luas mengingat sekolah harus sudah memiliki pembiasaan, namun pelaksanaannya dapat ditingkatkan. Misalnya, memilih perwakilan siswa untuk memberikan tausiyah di hadapan teman-temannya, atau memilih siswa yang membimbing zikir bersama teman-temannya.

Melibatkan Alumni


Pelaksanaan kegiatan shalat dhuha dan zikir berjamaah ini melibatkan alumni SDN Ratujaya 1. Kak Rafli, begitu biasa murid-murid SDN Ratujaya 1 memanggilnya, adalah murid SDN Ratujaya 1 angkatan tahun 2013.

Kak Rafli merupakan salah satu santri Ponpes Qotrunnada Kec. Cipayung Kota Depok, selepas santri, kegiatan keagamaannya diamalkan di SDN Ratujaya 1. Kak Rafli memimpin shalat dhuha sekaligus memimpin zikir dan tahlil dihadapan ratusan murid SDN Ratujaya 1.

Melibatkan alumni sebagai pelaksanaan pendidikan adalah hal bagus. Sebab, alumni telah terjun dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Oleh karena itu, setiap ada kesempatan, Kak Rafli tidak segan-segan memberikan amanah/pesan moral kepada adik-adik sekolahnya agar selalu menjaga akhlak.

Pembina Kegiatan Pembiasaan Dhuha dan Zikir


Pembiasaan shalat dhuha dan zikir ini dibina langsung oleh Guru Pendidikan Agama Islam, Ibu Badriah dan Ibu Sapuroh. Keduanya membina langsung siswa-siswa dengan bantuan alumni agar shalat dhuha menjadi pembiasaan.

Menurut Ibu Badriah, kegiatan ini dinamakan Jumat Berzikir. Karena pelaksanaannya rutin setiap hari jumat. Tidak hanya berzikir dalam artian mewiridkan tahlil, tahmid, dan takbir saja. Berzikir juga memiliki arti yang lebih penting lagi, yaitu agar siswa selalu ingat kepada Allah dan menciptakan suasana damai saat belajar. Ditambah lagi, zikir dan doa adalah kekuatan bagi seorang muslim agar meraih apa yang dicita-citakannya.

Sementara itu, murid SDN Ratujaya 1 tidak hanya beragama islam. Ada beberapa murid SDN Ratujaya 1 yang beragama non-muslim. Ketika pelaksanaan shalat dhuha dan zikir ini, murid nonmuslim diminta untuk membaca Al-Kitab. Kemudian membuat catatan penting dalam pembacaannya itu.

Oleh karena itu, pembiasaan ini tidak hanya memiliki sasaran yang beragama islam saja. Tetapi, seluruh warga SDN Ratujaya 1 tanpa membedakan agaman. Poin pentingnya adalah bagaimana menciptakan karakter siswa yang berakhlakul karimah, berakhlak baik, mampu dan siap hidup di masyarakat, dan memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga, agama, masyarakat maupun bangsa.
Syahandrian Eda
Syahandrian Eda Seorang pelajar yang tak berhenti untuk belajar

Post a Comment for "Pembiasaan Shalat Dhuha dan Zikir Berjamaah di SDN Ratujaya 1 Wujud Pendidikan Karakter di Sekolah"